Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2021

Satgas Katakan Tidak Ada Perbedaan Gejala Yang Dialami Pasien Terinveksi Varian Omicron Dan Covid Lainnya

Jakarta - Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Dewi Nur Aisyah, mengatakan, tidak ada perbedaan gejala yang dialami pasien terinfeksi Omicron dengan varian Covid lainnya. Temuan ini berdasarkan laporan awal dari Afrika Selatan, negara yang mendeteksi Omicron pertama kali. "Mirip-miriplah dengan varian yang sudah ada dan juga ditemukan beberapa individu yang asimtomatik, tidak punya gejala sama sekali,"katanya dalam talkshow Analisis Gelombang ke-3 COVID-19 di Indonesia pada Senin, 29 November 2021. Dewi menyebut bahwa Omicron sudah ditetapkan sebagai variation of Concern (VoC) oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO). Penetapan VoC ini biasanya berdasarkan tiga indikator. Pertama, varian tersebut meningkatkan angka penularan virus Corona secara epidemiologi. Kedua, meningkatkan perubahan gejala penyakit. Ketiga, menurunkan efektivitas usaha kesehatan publik, pengobatan, dan alat diagnostik yang saat ini tersedia. Varian Omicron L

Virus Corona Varian B.1.1.529 Afrika Selatan Dikatakan Lebih Menular Dari Varian Delta ?

Jakarta -  Virus corona varian B. 1.1.529 yang muncul di Afrika Selatan dan Botswana tengah jadi sorotan para ahli karena membawa banyak mutasi baru. Beberapa ilmuwan khawatir bahwa varian itu mampu lolos dari antibodi dan bakal mendorong penularan COVID-19. Varian B. 1.1.529 sendiri merupakan varian dengan mutasi paling banyak selama pandemi COVID-19 . Ia punya overall 50 mutasi, di mana 32 di antaranya berada di spike healthy protein virus. Perubahan drastis di spike protein merupakan tanda bahaya bagi para ahli. Itu merupakan bagian terluar virus yang berfungsi untuk masuk ke sel manusia. Perubahan signifikan pada location spike healthy protein menggarisbawahi pertanyaan apakah varian B. 1.1.529 punya kemampuan lolos dari antibodi yang dibentuk vaksin. Menurut Tulio de Oliveira, direktur Center for Upsurge Response and Development di Afrika Selatan, mengatakan ada "konstelasi mutasi yang tidak biasa" dan "sangat berbeda" dengan varian lain yang telah beredar. Var

Pakar Farmasi UGM: Tanaman Ganja Bisa Juga Digunakan Sebagai Obat Dan Studi Jika di Luar Negeri

Jakarta - Beberapa waktu lalu, Malaysia baru saja memberi izin terkait penggunaan ganja untuk keperluan medis. Hal ini menimbulkan banyak pendapat, terlebih karena di Indonesia ganja masih dianggap sebagai tanaman terlarang. Terkait hal tersebut, Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof. Dr. Zullies Ikawati mengungkapkan bahwa penggunaan ganja di dunia memang masih sangat bervariatif. "Tapi berbicara sebagai farmakolog, memang ganja ini di sisi lain bisa dikembangkan sebagai obat dan studi-studinya kalau di luar negeri sudah banyak. Bahkan ada jurnalnya khusus ya untuk marijuana,"ujar Zullies beberapa waktu lalu. Zullies menjelaskan bahwa tetrahydrocannabinol merupakan salah satu nama kandungan dalam marijuana dan masih banyak jenis cannabinol lainnya dalam ganja. Kandungan tersebutlah yang memang memiliki manfaat bagi dunia medis. "Dalam hal ini, dikembangkan sebagai obat. Jadi yang sudah ada itu namanya Epidiolex, itu adalah s

Beberapa Makanan yang Membuat Anda Jadi Tak Bertenaga Justru Malah Membuat Badan Menjadi Loyo

Jakarta -  Makanan dan minuman merupakan hal yang penting untuk kita konsumsi sehari-hari. Tidak hanya demi kesehatan, konsumsi ini juga penting untuk meningkatkan energi di tubuh. Sayangnya, tanpa kita sadari, terdapat beberapa makanan dan minuman yang justru membuat tubuh menjadi loyo ketika dikonsumsi. Walau kondisi lelah dan lemah merupakan hal yang wajar, namun ketika hal ini terjadi akibat makanan maka perlu adanya kewaspadaan pada diri kita. Gaya hidup tak sehat termasuk berupa makanan bisa menjadi penyebab terjadinya hal ini. Konsumsi cemilan tengah malam dan tak sehat bisa menyebabkan masalah tubuh loyo dan tak bertenaga. Sejumlah makanan penyebab kondisi ini merupakan hal yang penting untuk dihindari. Dilansir dari Healthek , berikut sejumlah makanan dan minuman yang justru bisa membuat badan menjadi loyo. Alkohol Konsumsi alkohol sebaiknya dikurangi atau jika bisa dihindari sepenuhnya. Konsumsi minuman ini secara berlebih bisa menurunkan energi yang kamu miliki dan akhirnya

Pfizer Inc. Mengatakan Jika Obat Anti Virus Buatannya Dapat Turunkan Risiko Rawat Inap Dan Kematian Hingga 89%

Jakarta - Pfizer Inc. baru saja mengumumkan hasil eksperimental obat anti-virus buatannya yang mampu menurunkan kemungkinan rawat inap atau kematian bagi orang dewasa yang berisiko penyakit parah hingga 89%. Hal ini diunggah oleh perusahaan Pfizer melalui internet site resminya. Dalam keterangannya, Pfizer mengumumkan hasil uji coba yang menunjukkan bahwa obat pil Pfizer melampaui pil Merck & Co Inc (MRK.N), molnupiravir, yang bulan lalu dinyatakan mengurangi separuh kemungkinan kematian atau dirawat di rumah sakit untuk pasien COVID-19 yang berisiko tinggi berpenyakit serius. "Perusahaan ini mengumumkan hasil uji coba pil antivirus yang mampu memangkas risiko COVID-19 parah hingga 89%. Pil ini akan menjadi senjata baru dalam perang melawan pandemi dan akan tersedia secara global secepat mungkin,"tulis perusahaan tersebut, seperti dikutip NBCNews, Sabtu (6/11/2021). Cara minum pil anti-virus Pil Pfizer, dengan nama merek Paxlovid, dapat memperoleh persetujua