Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2021

AL Jerman Mengelar Upacara Penghortmatan Terakhir Kepada Awak KRI Nanggala-402

Berlin -  Bendera Jerman berkibar setengah siang pada hari Kamis (29/4) di Monuman Kehormatan Kapal Selam Moeltenort, dekat Kiel. Pengibaran bendera setengah tiang itu untuk menghormati 53 kru KRI Nanggala-402 yang gugur diperairan Bali. Setelah acara peletakan karangan bunga, berkumandang lagu „ Ich Hatte Einen Kamerad" (Saya Pernah Punya Seorang Sahabat) yang dilantunkan dengan terompet oleh anggota Angkatan Laut Jerman. Cuaca dingin dan hujan rintik yang turun tidak mengganggu suasana penghormatan yang khidmat. Acara ini dihadiri oleh Presiden dan jajaran pengurus Asosiasi Awak Kapal Selam Jerman, Verband Deutscher Ubootfahrer - VDU), Presiden Perhimpunan Angkatan Laut Jerman, dan perwakilan perusahaan ThyssenKrupp Marine System. Perusahaan inilah yang mengambil alih galangan kapal HDW di Kiel, yang membuat KRI Nanggala-402 pada akhir 1970an sampai awal 1980an. Upacara penghormatan atas kepergian para sahabat " Kami sangat merasa kehilangan atas kepergian sahabat-sahabat k

Kasus Covid-19 di India Semakin Parah : Terlena Pangkal Petaka

New Delhi -  India sempat menjalani masa-masa "regular" di kala pandemi Covid-19, dengan kehidupan sehari-hari yang tampak baik-baik saja. Pesta pernikahan mulai dihadiri ratusan orang, para pengunjung di pasar banyak yang tidak memakai masker, dan ribuan massa berkumpul untuk demo politik. Terbaru, lebih dari 1.000 orang positif Covid-19 setelah mengikuti routine mandi massal Kumbh Mela di Sungai Gangga. Nyatanya, sikap terlena dan teledor menjalankan protokol kesehatan (prokes) itu pada akhirnya berujung petaka: tidal wave kasus Covid-19 di India. Gelombang kedua virus corona di India yang dimulai bulan lalu sangat mematikan. "Orang-orang menjadi sangat terlena, bertindak seolah-olah virus itu sudah hilang, yang tidak masuk akal," kata Dr K Senthil dikutip dari The Guardian, Rabu (14/4/2021). Dr Senthil merupakan ahli urologi di Coimbatore, Tamil Nadu. "Sekarang kami mengalami gelombang infeksi virus corona yang jauh lebih buruk daripada yang pertama, dan sk