Berikut Ini Ada Cara Mudah Untuk Mengurangi Asupan Gula, Garam, Dan Lemak Anjuran Dari Pakar Gizi
Jakarta - Pada makanan dan minuman yang kita konsumsi sehari-hari, terdapat
sejumlah bahan yang relatif sangat kita sukai dan dikonsumsi dalam
jumlah besar. Ketiganya adalah asupan gula, garam, dan lemak pada
makanan dan minuman kita sehari-hari.
Asupan gula, garam, dan lemak berlebih bisa menyebabkan penyakit tidak
menular mulai dari penyakit jantung, stroke, diabetic issues, obesitas,
hingga hipertensi. Pakar gizi sekaligus dosen gizi dari Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Dr Annis Catur Adi, Ir., M.Si
mengatakan orang Indonesia terbiasa menyantap makanan olahan yang
digoreng dan instan.
"Cita rasanya cenderung peanut, asin dan pedas, tanpa disadari
kebiasaan itu melampaui batas harian asupan gula, garam dan lemak," kata
Annis dalam Webinar "Rasa Umami Sebagai Salah Satu Cara Mengatur Asupan
Makanan dan Meningkatkan Gizi dan Kesehatan" beberapa waktu lalu
dilansir dari Antara.
Batas asupan gula per hari menurut rekomendasi Kementerian Kesehatan
adalah 10 persen dari complete energi (220 kkal) atau setara dengan
empat sendok makan per hari yakni 50 gram per orang per hari.
"Kiat mengurangi gula bisa dilakukan dengan menggantinya dengan rempah
misal jahe, kayu manis atau pala. Selalu baca label informasi gizi
produk yang dibeli, dan untuk camilan bisa pilih buah alih-alih
cokelat,"terangnya.
Sementara itu, rekomendasi Kementerian Kesehatan terkait asupan lemak adalah sebesar 67 gram atau lima sendok makan minyak.
"Asupan lemak bisa dikurangi dengan mengganti menu yang digoreng dengan
tidak digoreng, misal dibakar atau panggang. Pilih daging yang tidak
berlemak, hindari konsumsi kulit ayam. Hindari penggunaan santan kelapa,
mentega dan margarin."
Sementara terkait asupan garam, yang dimaksud garam konsumsi menurut
Annis adalah garam yang dikonsumsi bersama-sama dalam makanan atau
minuman, memiliki NaCl very little 94 persen. Sebesar 76 persen konsumsi
garam berasal dari penambahan bumbu saat memasak misal penambahan saus
dan kecap.
Cara Mengendalikan Asupan Garam
Khusus untuk garam, Annis mengatakan ada beberapa kiat untuk mengendalikan asupan garam. "Kebiasaan masyarakat Indonesia dalam membuat masakan memang banyak menggunakan bumbu dan rempah yang memiliki cita rasa tinggi, sedangkan dalam berbagai bumbu dan rempah itu juga sudah cukup banyak terkandung natrium.
Nah, cara yang sesuai jika masakan kita sudah banyak
menggunakan berbagai bumbu rempah adalah dengan hanya manambahkan garam
dapur dalam jumlah yang sedikit sekali,"kata Annis.
Annis menjelaskan, jika ingin makanan yang dikonsumsi memiliki cita rasa
yang tinggi, namun juga ingin diet plan rendah garam, dengan
menggunakan bumbu umami seperti monosodium glutamat (MSG) bisa dijadikan
solusi.
"Satu pucuk sendok teh MSG (2 gram) yang mengandung 12 persen salt akan
memberi efek enak yang sama pada makanan yang diberi garam lima gram
atau satu sendok teh dengan kandungan sodium 38 persen," kata Annis.
Banyak penelitian di luar negeri seperti di Jepang, menunjukkan penggunaan MSG bisa menjadi strategi diet plan rendah garam. "Sebab, kandungan natrium dalam MSG hanya 1/3 dari kandungan natrium pada garam dapur biasa,"kata dia.
Public Relations Supervisor PT Ajinomoto Indonesia, Katarina Larasati
menambahkan webinar terkait peran umami tersebut merupakan upaya
mendukung masyarakat Indonesia agar tetap sehat dengan menyebarluaskan
fakta informatif tentang bumbu umami dan monosodium glutamat (MSG) di
tengah pandemi COVID-19.
"Kami merasa perlu menyebarkan fakta yang benar dan informatif tentang
bumbu umami yang akan mendukung mereka tetap sehat, terutama saat di
situasi pandemi COVID-19. Selain itu, kami berharap para ahli gizi,
serta mahasiswa dan mahasiswi sebagai calon ahli gizi masa depan
Indonesia, dapat menyebarkan fakta informatif dan ilmiah tentang apa
yang kami sampaikan ini kepada masyarakat luas,"terang Katarina.
Komentar
Posting Komentar